img

Artikel

Kadin nilai perlambatan industri manufaktur karena menunggu hasil pilpres

Posted by on 06 Mei 2019

img

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perlambatan industri manufaktur saat terjadi karena pelaku usaha masih menunggu kepastian politik dan kondisi yang kondusif. Hal itu terkait, hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang masih dihitung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe mengatakan, situasi persepsi politik dan berita media sosial Pilpres dan Pileg yang menunggu keputusan KPU.

"Juga investasi baru membutuhkan waktu serta menunggu barang modal yang diperkirakan baru dimulai semester kedua," ujar Juan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/5).

Selain itu, pelaku bisnis juga masih menunggu kepastian kebijakan pemotongan pajak korporasi alias pajak penghasilan (PPh) badan. Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) sedang mengkaji pemotongan PPh Badan. Kadin meminta potongan PPh badan tersebut dikisaran 17% sementara saat ini di Indonesia masih 25%.

"Juga ditunggu dukungan keputusan endorsement DPR pada perjanjian Economic Partnership Agreement yang sudah ditandatangani dengan negara-negara ekonomi seperti Eropa, China, Australia, Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea agar segera dijalankan," jelas dia.

Juan juga menjelaskan, saat ini sebenarnya investor dalam negeri sudah yakin bahwa kondisi ekonomi kondusif. Hanya saja investor asing masih menunggu kepastian.
Sekadar info, BPS mencatat pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang melambat.

Hanya tumbuh 4,45% secara tahunan terhadap kuartal I-2018. Sedangkan pada kuartal I-2018 tumbuh 5,36% terhadap kuartal I-2017. Sementara itu pada awal kuartal II-2019, pertumbuhan sektor manufaktur kembali melambat.

Nikkei dan IHS Markit merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke posisi 50,4 pada April 2019, turun dari posisi 51,2 pada Maret 2019. Dalam rilisnya, dijelaskan penurunan ini disebabkan turunnya permintaan baru.